Wednesday, May 28, 2014

Setu Babakan Betawinya Orang Betawi



“Jakarte punye cerite…”
Inilah kalimat awal ketika kali pertama saya menginjakkan kaki di Jakarta, yang tanpa dengan segaja mendengar percakapan ini di bandara Soekarno-Hatta pertengahan 2012 yang lalu. Hehehe,, saya bukan bermaksud lancang menguping kawan tapi ini murni tanpa kesengajaan.
Ternyata sampai juga saya pada tempat wisata kampung Betawi, dan terjawablah sudah “Jakarte punye cerite”, pelafalan dengan khas Betawi. Ini berawal ketika saya mendapat tugas Character Building dan ternyata melalui tugas ini saya mengenal kampung Betawi, Setu Babakan.


Setu Babakan sebagai salah satu kampungnya Betawi yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kabupaten Jakarta Selatan merupakan suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.

Di Perkampungan Budaya Betawi inilah kita dapat mengenal dan mengetahui lebih jauh seperti apa betawi itu. Pasti banyak yang bertanya-tanya mengapa di bentuknya Perkampungan Betawi, Setu Babakan?
Itu semua karena tokoh-tokoh betawi dan seniman betawi yang peduli akan kebudayaan betawi. Mereka berpikir kenapa di Jakarta tidak terdapat tempat yang dapat dijadikan tempat pelestarian kebudayaan betawi. Oleh karena itulah, tokoh-tokoh betawi dan seniman betawi mengusulkan ke Badan Musyarawah Masyarakat Betawi, kemudian dari Badan Musyawarah Masyarakat Betawi diusulkan ke Pemerintah Daerah DKI Jakarta, lalu dari Pemerintah Daerah diusulkan ke DPR. Akhirnya pada Oktober 2000 mulai diadakannya pembangunan Perkampungan Budaya Betawi yang kemudian di resmikan pada 20 Januari 2001 oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, yaitu Bapak Sutiyoso.

Di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan banyak sekali kuliner khas betawi yang bisa kita jumpai, seperti Bir pletok, kerak telor, soto betawi, laksa betawi, es selendang mayang, toge goreng,tape  uli, roti buaya dan lain-lain.
    



Cushh... untuk yang mau tau dan penasaran bagaimana serunya ngebolang di kampung Betawi Setu Babakan, langsung datang aja ke TKP ya.

Then, ini hasil jepretan dan foto narsis dalam penyelesaian tugas ini :D.

Bersama pendiri sanggar Lenong (1995).



Tim sukses kelompok SO-1.



Lihat! Kedua rumah adat ini memiki desain yang sama.



Ayooo, apa ini? yupzz Ondel-ondel, yang merupakan salah satu budaya Betawi.


Ini dia Andong, alat transportasi tradisional Betawi. Untuk yang belum pernah naik atau yang mau naik andong bisa langsung datang ke Setu Babakan.



Selesai sudah, Belajar sekaligus rekreasi dikampung Betawi. Sampai jumpa .....




No comments:

Post a Comment