Assalamualaikum Warahmaatullahi Wabarakatuh,
Hello Bo,
Udah lama banget ya g orat-arit pena atau nulis-nulis
yang ada di kepala.
Berhubung baru selesai baca buku darinya Tere Liye. Jadinya
kita tulis, selamat membaca.
Judul Novel :
Tentang Kamu
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
Republika Penerbit
Tahun Terbit :
2016
Tempat Terbit :
Jakarta
Tebal :
524 Halaman
"selain bagiku,
janji adalah janji, setiap janji
sesederhana apapun itu, memiliki
kehormatan"
Five stars!!! 😊
Suatu kehormatan bisa mengenalmu, Sri Ningsih (angkat
topi, thumbs up) ...
Saya yakin banyak orang diluar sana yang sudah
menyelesaikan novel ini dengan baik, lalu menangis, kemudian merasakan semangat seperti baru di
charger, menangis lagi, lalu bangkit lagi (karena kita bukan pecundang yg kalah
pada keadaan) kemudian optimis berdiri
lagi, lagi dan lagi. Karena kita tau semua akan mengalir seperti sungai.
Baca novelnya g buat tegang, tp jd makin penasaran (hahaa...) mau mau lagi dan buat g sabaran untuk
melangkah ke bab selanjutnya. Keren....
Ending buku ini juga buat speechless. Banyak kejutan dari teka teki yang akhinrya
terpecahkan oleh Zaman.
Cerita berawal dari
kematian seorang wanita hebat, Sri Ningsih. Catatan yang ditinggalkan Sri
Ningsih menjadi pembuka tiap cerita baru dalam novel ini. Setiap cerita terbagi dalam bab-bab. Dimana setiap babnya
menceritakan tentang kehidupan Sri Ningsih dimasa lalu dan inilah yang menjadi
awal perjalanan seorang pengacara muda di Thompson & Co London ini, dialah Zaman
Zulkarnaen.
Dari perjalanan tersebut,
Zaman dipertemukan dengan orang-orang yang dulu pernah hadir dikehidupan Sri
Ningsih yang diceritakan begitu apik oleh penulis, menampilkan detail motif dan
karakter tokoh sehingga kita memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan tokoh
tersebut (ini membuat kita akan merasa bahagia jika lakon utamanya bahagia dan
turut sedih jika tokohnya menderita). Ayo ngaku?? Hehe...
Kehidupan masa kecil Sri
Ningsih yang keras membuatnya tidak gentar dalam menjalani hidup. Selanjutnya
membawanya ke kota Surakarta dimana ia mulai mengenyam pendidikan di Madrasah
dan akhirnya menjadi guru. Ia bersahabat cukup dekat dengan Nur’aini dan
Sulastri. Ketika ada suatu kejadian yang mengubah hidupnya ia memutuskan untuk
hijrah ke Jakarta. Disinilah kehidupan Sri Ningsih sebagai pendatang kembali
diuji bagaimana ia bisa survive di Jakarta yang keras dan tidak memiliki
pendidikan yang memadai hingga akhirnya bagaimana ia bisa sampai ke London dan
Paris. Buku ini menuntun kita ke setiap fase hidup dari Sri Ningsih yang
membuat kita terkejut dan terhenyak betapa ia gigih dan berusaha bangkit dari
kejatuhan dan kesedihannya.
Buku ini membuat saya termotivasi bagaimana melihat kegigihan, jatuh bangun dan perjuangan Sri Ningsih dalam menjalani kehidupannya. Siapa yang mengira bahwa bocah dari Pulau Bungin di Sumbawa yang dulunya hanya dianggap sebelah mata bisa menjadi direktur perusahaan dan tinggal di luar negeri?. Ahh! Saya jadi malu membayangkan bahwa kalau selama ini saya belum bisa memberikan kontribusi yang berarti dan masih berada di dalam zona aman.
Buku ini membuat saya termotivasi bagaimana melihat kegigihan, jatuh bangun dan perjuangan Sri Ningsih dalam menjalani kehidupannya. Siapa yang mengira bahwa bocah dari Pulau Bungin di Sumbawa yang dulunya hanya dianggap sebelah mata bisa menjadi direktur perusahaan dan tinggal di luar negeri?. Ahh! Saya jadi malu membayangkan bahwa kalau selama ini saya belum bisa memberikan kontribusi yang berarti dan masih berada di dalam zona aman.
Nah, yang semakin menarik
kita bisa sekaligus belajar sejarah dalam novel ini. Yupsz, bener banget. Tidak
mudah menjabarkan rentang waktu tahun 1940-an (kehidupan Sri Ningsih) hingga
sampai tahun 2016. Apalagi peristiwa-peristiwa penting yang bersejarah di
Indonesia diceritakan dengan apik disini. Mulai dari peristiwa pemberontakan
PKI Madiun di tahun 1948, Peristiwa G 30 S di tahun 1965. Selain itu ada juga
peristiwa Malari di tahun 1974 (BTW,
saya baru tau lho, jujur karena saya bukan tipekal pengingat akan sejarah. Membaca
ini membuat saya mencari tau tentang hal tersebut secara online. Hahaa ini
serius lhooo ) .
Pokoknya banyak banget ilmu ilmu baru yang kita dapat pelajari dari novel ini.
Nilai tambah plusnya, penulis ( Tere Liye) menyertakan isu-isu yang menjadi perhatian di zaman ini, seperti kekerasan terhadap anak, kesulitan mencari lapangan kerja, poligami, perebutan jabatan, persaingan usaha, pembagian harta warisan, sampai menghabiskan masa tua di panti jompo karena tidak memiliki keturunan yang bisa diandalkan.
Kita akan merindukan IbuSri Ningsih. Sosoknya yang tangguh, sabar, pemaaf yang bisa kita jadikan teladan baik dalam kehidup sehari-hari. Terkadang jika ingin menyerah, terngiang apa yang sering Zaman pertanyakan.
“Disaat seperti ini, apa yang akan dilakukan ibu Sri?”
Yah, pertanyaan itu seperti bagian penting yang melekat di
ingatan saya.
Nb. Sempet
kepikiran klo ntr punya anak kasih nama Zaman Zulkarnaen.. Maunya yaaa hehe
Terima kasih sudah membaca sekilas cerita saya untuk
novel “Tentang Kamu”. Selamat membaca dan selamat menikmati setiap fase indah
cerita dalam novel ini.
Selamat malam,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.