Terkadang, manusia lupa akan penciptaan dirinya. Berlaku dan
bersikap semaunya, kepada yang kecil kita angkuh. Kepada yang besar membungkuk.
Kepada orang lain me-rajakan, kepada diri me-babu.
Berdalih???
Sering kali diri kita berhitung pada apa yang di konsumsi
diri, manage sana sini, heeiiii!!
Dirimu bekerja, untuk siapa? Jika dirimu yang menguras
tenaga kau biarkan sakit. Lalu apa fungsi dirimu yang bekerja, apa guna semua
yang kau miliki jika tak dapat kau nikmati, apa guna mobil mewah mu jika kau
terbaring sakit, apa guna rumah indah bertingkat jika kau tak mampu berjalan,
apa guna uang yang kau miliki jika kau tak bias menikmati nimatnya makan karena
yang kau telan sering kali bubur tanpa rasa.
Hei diri,
Begitu pentingkah harta dan tahta yang kau miliki, hingga
kau lupa dirimu butuh waktu bercerita pada sang pencipta.
Begitu mudahnya kau lupa, bahwa apa yang kau punya hanya
barang titipan.
Sadarlah, mari sejenak basuh wajahmu , tanganmu, ubun-ubun
kepalamu, telingamu juga perlu, lalu kedua kaki jangan kau lupakan.
Pergilah ke masjid atau ambil Al-qur’an mu yang telah lama
terdiam di barisan rak bukumu.